Matanya bertanya. Bokep india dua tempat duduk. Mengurangi kebisingan akibat lalu lalang orang mencari tempat duduk.“Mas, mas, maaf …,” ada suara merdu rupanya. Dada itu benar-benar lembut. Masih terjebak di Cawang. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. ya iyalah, baru juga pemanasan. Oh, mereka mau turun.“Mas, duluan, mas …,” kata suaminya ramah, ditimpali ibu itu. Rongga itu seperti tidak berujung. Masih terjebak di Cawang. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Merasakan bentuknya. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Aku tidak sabar. Tapi bukan itu alasannya. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Sangat pelan. Dia tidak menolak. Kepalaku berdentum-dentum. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. memastikan. Asap bus benar-benar menyesakkan.




















