Sepertinya pakaian mereka mulai dilemparkan ke lantai, satu persatu. Bokef Lepaskan..! Buktinya, ketika penisku kucabut, Mila menekan pantatku. Dan Darta mengatakan kalau aku sudah pulang, karena ada ditelepon sama bos-ku. Konvensional. Mila terpekik, ketika aku menekan dan memaksakannya sekaligus. Lalu ada suara erangan dari bibirnya yang tertahan. “Emh, emh, emh, emh.. Tiba-tiba isakan tangisnya berhenti, diganti dengan nafasnya yang kian memburu. Lalu Mila kugumuli dengan sesuka hati. “Lu serius, Ta? Aku mau saja, berbaring di tembok dingin, di bawah ranjang. Bahkan aku pun memuji Darta, bisa mendapatkan gadis secantik Mila. Agh..” Maniku keluar di dalam vaginanya. Oh..” Jelas, itu suara milik Mila. Ss..” begitulah yang keluar dari mulut Mila. Kudiamkan beberapa saat, karena aku ingin mencumbu dulu bibirnya. “Baik, Bang,” Mila menerima uang itu, lalu ke luar. Ayo Bang.. Kugigit pelan lehernya. Tampaknya mereka sudah mulai bercumbu dengam hebatnya.













