Masuk dulu, di dalem masih ada makanan kok. Bokef Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Cairan putih itu mengalir melewati celah merah yang merekah itu dan sebagian jatuh ke kasur.Aku pun segera mengambil tempat disisinya, kupeluk erat dirinya. Boleh lihat ga? What? Ini juga mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Dia terkejut ketika pantatnya menyenggol sesuatu yang sudah mengeras dari tadi. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.“A’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan.Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor.




















