Perlawananku yang terus-menerus dengan menggunakan kedua tangan dan kedua kakiku untuk menendang-nendangnya terus membuat supirku juga kewalahan hingga membuatnya kesulitan untuk menciumiku sampai saya berhasil lepas dari himpitan tubuhnya yang besar dan kekar itu.Begitu mendapat kesempatan, saya berusaha untuk mundur dan menjauh dengan membalikkan tubuhku dan berusaha merangkak, tapi saya masih kalah cepat darinya. Bokep ojol Lalu tubuhku disandarkan pada teralis ranjang.“Biar saya yang suapin Bu Meryy yach!” ucapnya sambil menyodorkan sesendok nasi goreng yang dibuatnya.“Kamu yang masak Ris!” tanyaku ingin tahu.“Iya, lalu siapa lagi yang masak kalau bukan saya, kan di rumah cuma tinggal kita berdua, si Wati kan udah saya suruh pulang duluan sebelum hujan tadi turun!” kata supirku.“Ayo dicicipi!” katanya lagi.Mulanya saya ragu untuk mencicipi nasi goreng buatannya, tapi perutku memang sudah terasa lapar. tapi itu waktu jam kerja.




















