Dia baik dan suka membantuku. Vidio porno Reflek kuelus sendiri kemaluanku. Aku menikmati saja. Aku? Jantungku berdebar-debar. Lalu berkata, “Baiklah. Saat menyimpan sepatu di samping kamar, aku mendengar suara perempuan mengerang, mendesah-desah, yang keluar dari dalam kamarku. Aku tak punya keberanian untuk membongkar paksa.Suatu malam, setelah aku kelas tiga, setelah hampir dua tahun di rumah Pak Rochim, aku sedang tidur dengan Kak Tina di sebelahku. Sehingga waktunya cukup banyak untuk membaca. Aku menikmati saja. Aku mengharapkan segalanya akan terulang kembali. Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak jantungku. “Berdiri sebentar, Sapto”. Hanya saja, rasanya lengket. Apalagi kalau novel-novel erotiknya. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Namanya Tina, gadis Bali berkulit hitam manis. “Mimpi..” Aku ingat mimpiku, tapi lalu ingat bahwa aku mimpi dengannya, “Gak mimpi apa-apa”. Malam-malam, kalau Kak Tina tidur, aku menjelajahi tubuhnya.




















