Sebagai anak petani yang sering main di luar sejak kecil, kulit saya jadi agak gelap terbakar matahari. Bokeb Enak kan?”“Ahn…” desah saya karena keenakan pentil saya dimain-mainkan, akibatnya omongan saya sudah nggak terkendali,“Iya Juragan… saya suka dicium kayak tadi…”“Bener? Bukannya sakit, malu, atau jijik, saya bahagia tiap kali badan Juragan bersatu dengan badan saya.*****Hampir setahun sesudah saya dan Simbok meninggalkan rumah untuk jadi penari jalanan di Jakarta, ada satu lagi kejadian yang ngubah hidup saya. Saya perlu uang, tapi apa mesti dengan cara seperti ini? Syukuuur…” kata Juragan sewaktu melihat saya siuman.Juragan menangis. Saya tahu ini nggak benar, dan harusnya saya berhenti, tapi godaan duit terlalu kuat. Aahh… jangan!!”Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel dan dikocok jari-jari Juragan. Saya nyaris telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya dilalap, dan badan saya dihimpit badan laki-laki. “Badan kamu bagus, Denok. Saya nggeletak nggak karuan di ranjang Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan.“Itu buat kamu,” kata Juragan. “Cukup kan buat




















