“Maafin Irene juga yah Yan..” sambil dia meninggalkanku yang hanya terbengong. Bokep hijab Dengansedikit menunduk (tubuhnya 159 cm dan 36B, proporsial dan sexy habis,montok gitu kalau orang yang lagi horny bilang) kembali kuciumbibirnya, sekarang dia malah memelukku sambil ngusap-usap rambutku,hhmm.. lagian tuh buku kalo udah nggak kepake, jual kiloan aja daripada buat gebukin orang..”
“Emang bener Irene sakit yah?” sambungku. Sengaja memang kubuat dia makinpenasaran dengan memperlambat seluruh proses penetrasiku.“Feel the art, feel the beauty, feel it slowly my dear…”
“Iyaann,pleasee.. Pangkalpahanya kuraba dan kuusap sambil lidahku mulai menjilat dan menciumkain penutup pusatnya itu. Kulumat bibir Lisbeth, sementarasenjataku kugesek-gesekkan mengikuti alur labia mayoranya.Akhirnya,dengan kesabaran yang sudah mulai hilang, tangan Lisbeth meraihpenisku, dimainkan kepala bajanya di area klitorisnya sebentar, dansetelah sampai di pintu kemaluannya, langsung kutekan kuat. Hehehe). Tubuhku langsung didorong Lisbeth menduduki kursi dosen yang sudah disiapkan di belakangku.Setelah duduk, “Lis.. Akulari ke pintu cockpit-nya, jendelanya terbuka (belakangan aku tahunanti kalau dia jalan bakalan ngeledekin aku lagi). “Irene is back..!”