Kursi kecil merah yang didudukinya tak mampu memuat pantatnya yang lebar itu. Bokeb “Kawin sih udah”, sahut Yen sambil ketawa lagi. “Ayo, Mas.. Wajah Dewi dan Fenny terlihat sayu karena kurang tidur tetapi jelas berbinar-binar karena kepuasan yang telah mereka peroleh.“Kho Ardy”, kata Yen. Di sebelah kiri Yen berdiri Fenny.Ia mengenakan celana dalam dan BH berwarna abu-abu. Kedua tanganku menggapai kedua buah dadanya dan meremas-remas dengan penuh nafsu. Aku mencabut kemaluanku yang masih tegak keras dan berkilat-kilat karena dilumuri lendir vagina Dewi. Gesekan-gesekan, rabaan-rabaan dan remasan-remasan tak ayal lagi merangsang nafsu terpendam. Dadanya menonjol ke depan, membusung dan dengan indahnya menyembul dari BH yang kecil. Tanganku mencekal pahanya yang padat itu dan menarik erat-erat ke arah kemaluanku, sehingga kemaluanku yang kubanggakan itu terbenam sedalam-dalamnya di kemaluan Fenny.Punggung Fenny yang padat berisi itu bersimbah peluh. Kedua wanita Cina itu bersamaan mengerang dengan suara keras.Sambil tetap mengisap-isapi buah dada Dewi, tanganku mulai bergerilya ke balik celana dalam keduanya.
