Kedua bola mataqu sampai membeliak lebar. Dan aqu selalu memanggilnya Tante Amanda.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda.“Iya, Tante. Link bokep Namun aqu diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu.“Aqu.., Apa yg harus kulaqukan?” tanyaqu tak mengerti.“Cium dan peluk aqu..”, bisik Lidya.Aqu berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Tiba-tiba saja Lidya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Namun sama Sekali aqu tak bisa apa-apa. Lidya hanya diam saja.“Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan.“Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aqu datang ke rumah Lidya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aqu dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah. Namun sama sekali aqu tak merasakan apa-apa.Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan kepalaqu terasa




















