Aku tarik badan Fitria ke atas agar dia berdiri dan aku pepetkan badanya kedinding di sebelah jendela sehingga mataku masih bisa memperhatikan keadaan di luar ruangan. Bokeb Fitria menahannya dan membisikkan dengan suara mendesis dan terbata-bata “Ja…ja..jangan hentikan.. Kulihat tangan kiri Fitria sudah mulai gelisah, terkadang bergerak kearah selangkangan dan terkadang bergerak ke arah buah dadanya yang terhalang oleh jilbab lebar dan baju longgar yang ia kenakan. Hal ini terus berulang-ulang terus hingga beberapa kali hingga akhirnya ia terkulai benar-benar lemas di atas tubuhku sedangkan penisku masih tegang dan keras. Perlahan-lahan aku mulai menggoyangkan pantatku untuk mengocok vagina Fitria. Dan kuserahkan padanya sambil berkata “Kalau tak percaya…, nich baca ! Dan karena Fitria masih belum lancar menggunakan mouse akhirnya tanganku berada diatas tangannya yang memegang mouse dengan tujuan memberi petunjuk. “Awas ya… kutunggu komentarmu..”
Keesokkan harinya, setelah jam pulang dengan tergesa-gesa Fitria menghampiriku seperti ada sesuatu yang ia tahan-tahan ingin segera ia tumpahkan padaku
“Wan…, bener katamu.