Bibir Putri sangat tipis dan hangat, beberapa detik kunikmati bibirnya yg menempel pada bibirku. Tanpa berkata aku pun pergi meninggalkannya, seperti masih belum menerima keadaan ini.Setelah mandi ku nyalakan televisi, tdk lama setelah itu terdengar bunyi bel dari pintu depan, ternyata kedua orang tua kami datang berkunjung. Bokep montok Putri semakin mengejang hebat dan mencoba menarik rambutku agar kepalaku menjauh dari memeknya, tetapi seperti yg ku baca di buku jika terjadi hal seperti itu kita malah sering menghentikan permainan. Seperti orang bodoh, kedua buah dadanya hanya kuperhatikan tanpa berbuat apa-apa“kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya” ujar Putri ngambek
“sorry, speechless aja gue….gede amir…seumur-umur baru pernah liat yg ginian,…eh besar pula lagi dapatnya” balasku untuk meredakan ngambeknya
“ya udah.,,, di emut dong” ujar Putri lagi kali ini diiringi dengan senyum
“nggak ahh….entar lecet, terus kalo lo mandi pasti nyeri” kataku
“jadi gimana dong?” tanya Putri
“aku jilatin aja mau nggak?” tanyaku balik Putri langsung menarik kepalaku ke arah buah dadanya, kujulurkan




















