Aku mengenakan dasi Valentino yang baru kubeli dari Singapore lengkap dengan jepitannya. Walaupun begitu, tak urung aku juga memerlukan latihan untuk beberapa saat. Bokep montok Gepokan uang dalam genggaman itu langsung kuserahkan pada Bella dan Angel. Kemudian aku diperkenalkan dengan teman-temannya, juga dengan pemimpin komunitas mereka di Jalan Irian Barat itu, namanya Angel, yang juga sangat baik dan ramah.Mereka semua mengerumuniku dan memuji penampilanku. ‘Bau khan Kohh.., baauu khann..’, aku mengerang. Aku menjadi sedemikian terobsesinya pada pakaian perempuan. Main saja sama Bella’.Tetapi sebenarnya yang membuat libidoku bangkit bukanlah soal Bella itu. Uuhh.., benar sekali kata Norma, kontol Bella sungguh luar biasa. Dalam pikiranku, terbayang kini adalah Jalan Irian Barat itu. Dia langsung meraih selangkanganku, meremas kontolku yang juga sudah ngaceng. Sangat sepi, rasanya aku agak terlalu awal, sebaiknya kemana dulu yaa? Penampilannya tampak seperti pengusaha. Dan pada malam terakhir aku di Surabaya ini, Bella menyalurkan nafsu birahinya habis-habisan, untuk memberikan kepuasan padaku, dan sekaligus untuk meraih kepuasannya sendiri.




















