Ibu Sela pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemeja saya satu persatu, lalu menanggalkan kemeja saya. Bokep hijab iiiih… saya udah mau keluar nih… duuuhhhhhh…”, celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Rupanya dia tidak bisa menahan lagi. Dikasih hati minta ampela. Tapi dia tidak mau kalah ganas. Ibu Sela pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Saya mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. “Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?”, cetus Ibu Sela waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. “Duduknya di belakang saja Pak…di sini bisa dilihat orang…”, katanya sesaat kemudian. Sementara tanganku tidak hanya diam. Dia sudah klimaks….terasa lubang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
