Chintya pun memagut bibirku sambil sedikit menggoyangkan pinggulnya, tidak naik turun tetapi memutar perlahan. Dan tampaknya dia begitu menikmatinya. Bokeb Katanya usaha clothing kamu sudah kirim kemana-mana ya??? Dan dengan bantal yang yang diulurkan padaku itu, aku malah tambah bingung harus bagaimana. “ada pertanyaan lagi?” katanya mengakhiri penjelasannya “ehm, tidak bu” jawabku cepat “kamu ini sebenarnya sudah paham, tapi kurang serius saja menulisnya. Kubenamkan mukaku diantara kedua payudara itu, sungguh payudara yang paling lembut yang pernah kurasakan. Tampaknya Chintya sangat rajin mencukurnya. “tidak apa-apa kok, aku juga menikmatinya” “serius,, ini pertama kalinya sampai seperti itu, aku benar-benar tidak menyangka sampai seperti itu” jawab Chintya sambil memeluk aku erat.Dan akhirnya, malam itu kami melanjutkan sesi bimbingan TA dengan bercerita panjang lebar tentang keseharian kami, tentang keluarga kami, tentang kesibukan-kesibukan kami. “jadi, sekarang mamamu masih tinggal di Jakarta bersama suaminya yang baru itu?” tanyaku menanggapi cerita Chintya.“begitulah” jawabnya pelan.




















