Ketika jariku semakin cepat dan lidahku semakin liar, Aline pun mulai menegang dan gelisah. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Bokef Denyut-denyut di dalam sana semakin kuat terasa dan tiba-tiba gerakanku terasa sangat licin. Dia hanya bisa pasrah sambil terus mendesah,“Ahh..ahh..ahh… Ayo sayangg, keluarin di dalem aja… Alinee udah ga tahan…”Akhirnya semburan Spermmaa putih kental di dalam vaginanya. Disudut ruangan ada meja dan bangku kecil. Ketika mengurut pada pangkal pahaku, entah sengaja atau tidak sesekali dia menyentuh kedua guli2ku. Aku masih belum berpikir yang aneh-aneh waktu itu. Masih bagus banget ya? Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, dan kulumat habis kedua putingnya.“Sayang sekarang gantiian ya, Aline yang diatas.” dia meminta.Rupanya dia sudah mulai terangsang lagi oleh cumbuanku.Kami pun segera bertukar posisi, kali ini dia berada di atasku. Alinee mulai bergerak naik turun, dan sesekali menjepit batangku di dalamnya.
