Akupun dapat mendengar deru nafas Chad yang semakin memburu.Dan akhirnya, “Arghh.., I’m cum in.. Bokef argh.. rasanya sudah lama aku tidak pernah merasakan gejolak yang begitu menggebu seperti malam ini. Dijilati dan digigitnya. Chad, punya lu kan gede..”
“Rilex aja.., ke bangku yang disana yuk!”, Chad mengarahkan mataku ke bangku panjang yang ada didekat ruang ganti. “You like it?”, tanyanya sambil berusaha memasukan jarinya ke dalam anusku yang sempit itu. come on.. “Well Chad, malam ini sepertinya gue nggak pengen berakhir.. Rasanya saat itu aku ingin sekali ngemut puting susunya, ingin sekali bisa kuremas dadanya. Chad, arghh..”, kataku sambil tersengal-sengal. argh.. Sepertinya aku telah salah menilai Chad. panass.. Segera saja kubuka kaos dan celana trainingku. Wah, pasti dia akan berpikir yang tidak-tidak, bisa-bisa dia nggak mau lagi berteman denganku.Sedang susah payahnya aku berkonsentrasi membuang semua fantasi dari dalam kepalaku, tiba-tiba Chad bicara, “Kontol kamu lumayan juga”.