Dan “empot-ayam” -nya dikeluarkan kalau senggama dengan aku saja katanya, sedangkan dengan suaminya tetap seperti layaknya “gedebong pisang”. “Lho, Pak, kenapa? Bokep hijab Sementara itu keringatku semakin bercucuran membasahi kasur meskipun AC cukup dingin di kamar hotel itu. Kujemput dia di sebuah toko di Blok M selanjutnya kami meluncur ke arah Semanggi untuk menuju ke Slipi. Dia menggelinjang sambil bergumam “Aduuuhh, ooogghh, Papah jahaat!” sambil tersenyum manja dan matanya merem-melek. Vagina dan lubang pantatnya kubersihkan dulu dengan jilatan lidahku penuh nafsu. Rasanya air maniku sudah mengumpul di kepala penisku menunggu dimuntahkan habis. Maahh.. Kubangunkan Ningsihku, dia terbangun kami sama-sama berciuman kembali walaupun belum gosok gigi. Papah jugaa keluaarrr… ooooghh.. . Oh, Ningsihku semakin bahenol saja badannya, dan buah dadanya yang semakin montok menekan dadaku. “Iyyaa, yaanng…” aku segera menindihi badannya, dan penisku mulai kembali tegang. Aku begitu tak rela dan rasanya merasa cemburu dan dikalahkan oleh seorang laki-laki lain calon suami Ningsih yang sebenarnya tidak dia cintai.




















