Maka kurapikan seperti semula. Mandi di sendang terbuka tanpa dinding. Bokeb Tak lama aku pun menyusul menuju ke pulau impian. Ponijan cowok hitam berotot tapi berwajah lugu itu, ngorok keras, sementara tongkat hitamnya yang besar keluar masuk lubang kenikmatan Marsitah yang ayu.Tangan Sitah meremas-remas payudaranya sendiri. Kini nafas Bu Etik mengalir teratur. Kadang sampai larut malam kita tidak tidur, berkumpul di kamar depan, karena hanya ada dua kamar di posko itu.Aku pegang gitar, mengiringi teman-teman menyanyi lagu-lagu nostalgia. Dinding vaginanya meremas-remas tongkatku. Yang empat itu masih gadis, tetapi mereka mengaku sendiri sudah tidak perawan lagi. Kesibukan tugas membutakan mataku terhadap kecantikan ibu beranak satu ini. Kini aku menghadap ke arah Endah, tetapi berada di belakang punggung Bu Etik. Kami bersama 5 cewek dan 3 cowok termasuk aku, kelompok ku sudah berintegrasi dengan masyarakat Bonomerto.
