Aku tiduran sambil baca majalahyang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu.Sekenanya saja kubuka halaman majalah.Tunggu ya..! Laluasyik membuka tabloid. Indo bokep Pletak, pletok,sepatunya berbunyi memecah sunyi. Ketika Si Junior melemah ia seperti tahubagaimana menghidupkannya, memijat tepat di bagianpangkal paha. Ia malah melengos. Si Junior tibatiba juga ikutikutan ciut.Tetapi, aku harus berani. Kerjaan hari ini sudahkugarap semalam. katanya.Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Betisnya mulus ditumbuhi bulubuluhalus. Astaga. Apa katanya nanti? Akuterpejam menahan air mani yang sudah di ujung.Bergantian Wien kini telentang.Pijit saya Mas..! Iatidak lagi dingin dan ketus. Nampak ada perubahan besar pada Wien. Ataujanganjangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya purapura masuk. Aku masih penasaran, iaseperti tanpa ekspresi. Tapi masih terhalang kain celana. Bodoh, bodoh, bodoh. Junior berdenyutdenyut. Mobil melaju. Suara itu lagi.Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta akumenutup kaca angkot. Baunya memang agak lain,tetapi mampu membuat seorang bujang menerawanghingga jauh ke alam yang belum pernah ia rasakan.Dik.., jangan dibuka lebar.
