Atau kean, karena dia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? “ Siapa Mbak..? Bokep barat Fera datang. Jari tangan mulai dingin. Fera menjilatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ya nggak apa-apa, ” katanya menjawab telepon. Dia mencari-cari. suara itu lagi, suara wanita setengah baya yang kali ini karena mendung tidak lagi ada keringat di lehernya. Ayo..! Namun, tiba-tiba keberandianku hilang. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis. Pintu salon kubuka. Lalu pijitan turun ke bawah. Lalu pindah ke pangkal selangkangan. Aku menurut saja. ketika aku mengikuti dia tersenyum, menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Jam berapa aku berangkat. Dia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Bayar arisan. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke alam lain. Suara pletak-pletok mendekat. Dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya. Ke bawah lagi: Turun. Shit! Hanya suara kebetan majalah yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam di langit-langit ruangan.Langkah sepatu




















