Tanganku yang lain asyik meremas buah dadanya dan memilin-milin putingnya sampai mencuat keras. “Kak..? XNXX Jepang eh..,”
“Kenapa..? Aku semakin semangat, seluruh lekuk tubuh Santi tidak ada yang lolos dari jilatan lidahku.Melewati perutnya yang ramping, kusibakkan bulu kemaluannya yang lebat, dan lidahku mulai asyik menjilati klitorisnya, kadang menerobos lubang kemaluannya. “Achhhh..! Nggak enak, ya..?”
“Enggak, Aku hanya ingin memberikan kepuasan yang maksimal untuk Kamu..!”
“Tapi, Kakak kan belum..? Aku segera membalikkan Santi ke posisi konvensional, saling berhadapan, sambil terus menusuk, aku menghisap kedua buah dada Santi yang montok. Bukan hanya aku saja, hampir semua temanku yang berjenis kelamin lelaki juga melakukannya, mungkin sudah kodratnya kali ya..? “Kamu masih kuat..?” tanyaku. “Memang dulu Kamu tak sepuas ini..?”
“Entahlah, sepertinya lain, Kakak belum keluar ya..?”
“He.. Aku mengusap rambutnya yanglebat, perlahan kukecup keningnya, dan terus matanya. Terjanganku semakin lambat, memberikan keleluasaan bagi Santi untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tapi aku masih bertahan dengan nafsuku, aku hanya mengajaknya bercengkrama.Tidak terasa 2 jamsudah kami berada di kamar hotel










