Gue juga di
rumah nggak ada kerjaan.”Saat itu Fitri kembali dari toilet. “Enak banget. Bokepindo Kulihat Andri tersenyum kepadaku.Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Andri yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.“Enak kan, Van?” Andri bertanya.Aku mengangguk. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
darimana saja aku sampai malam belum pulang. udah maleem.. Gue nggak serius.. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. Sembarangan loe. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Gue juga emang lagi butuh sih. awww.. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”“Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.“Mi.. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
daging kenikmatannya. Sorry! Andri terus mengulum dan menyedot
kemaluanku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat.




















