Tinggal aku dan Rianti yang saling pandang keheranan. Ya… hari itu bertepatan dengan ulang tahun Bernike yang ke 17. Bokep montok Sesampainya diruang depan, aku duduk di sofa kecil, sedang Rianti duduk di sofa panjang. Rianti membuka matanya memandangku, seperti tidak rela ciumanku berpindah dari dadanya. Gila bro cantik abis. Walaupun aku dekat dengan Andri, tapi aku gak dekat dengan teman se-genk Andri. Andri juga gak mau kalah mencium lani yang duduk disebelahnya dan Arif lagi memeluk Stevy dari belakang dan menciumi lehernya. Gini deh kalo dah diluar pengawasan orang tua . “Lagi sayang, dorong lagi…” gumam Rianti keenakan. Sambil ciuman aku gak mau rugi. Aku memompanya, tapi sejujurnya nafsuku agak menurun. Tanganku terpaksa menahan pantatnya sebab pinggulnya tidak mau berhenti bergerak kekanan kekiri. Aku kaget dan sempat menelan ludahku.“Megang ini juga bisa” kata arif sambil mengelus selangkangan Stevy yang memang udah duduk dipangkuannya.
