Mendengar omelanku, Wawan terdiam. XNXX Jepang ngggh…. Wawan tersenyum penuh kemenangan, membuatku sedikit jengkel juga, tapi hanya sebentar, karena rasa nikmat langsung melandaku ketika Wawan mengulangi gayanya kemarin, ia memeluk pinggangku, dan menarikku berdiri. “Tapi bukan gini caranya Wan! Dalam perjalanan, aku mengingat ingat kejadian pagi ini, dan membayangkan besok aku harus melayani mereka bertiga lagi karena kokoku kuliah pagi sampai siang. Kurasakan penis itu sudah mulai melesak sedikit, dan gairahku langsung naik cepat. rasanya kont*lku kayak diurut urut… sudah 3 menit… aaah… “, erangnya sambil menembakkan spermanya di dalam liang vaginaku. Dan saya sudah tidak tahan untuk bermain lagi dengan non nih”. Bagaimana mungkin aku bisa seliar ini? Yah, kebetulan deh. Dan cukup keras untuk membuat aku serasa melayang ke awang awing. masih ada satu setengah jam lagi, aku menyiapkan seragamku, putih abu abu.




















