Kini terasa kedutan-kedutan kecil di liang kewanitaanku yang bukan berasal dari otot vaginaku. Mereka menghargai keinginanku untuk menjaga kesucianku yang ingin kupersembahkan kepada lelaki yang berhak, yakni suamiku kelak.Penis itu masih setengah menancap di vaginaku saat dia memutuskan untuk menariknya. Bokepindo “Sama orang yang cuma kamu kenal dari Fesbuk! Aku belum membalas chat darinya, bingung mau ngetik apa. Kepalaku sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Tampaknya dia belum mau keluar.Dia malah menuntunku untuk berdiri, mencium bibirku singkat, lalu memutar tubuhku menghadap kasur, membelakanginya. Membuatku merasa kecil dan tak berdaya dipermainkan nasib. Aku terus mendorong ke belakang, batangnya pun menggesek dinding vaginaku. Benar saja, tidak lama dipompa, tubuhku kembali bergetar dan vaginaku banjir lagi.“Mmmhhhh….” erangku.“Enak sayang?” dia bertanya tanpa mencabut penisnya.“Hmm..mmhh” aku berusaha menjawab meski dengan terbata-bata. Lagi-lagi tubuhku mengkhianatiku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Penisnya mengacung tegak menanti diservice oleh mulutku. Dan tanganku masih di atas meja, ada dalam genggaman tangannya. tentu aku akan sangat bahagia sekali kalau kamu mau nemenin aku
