Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru dibeli, kami langsung kembali menuju mobil karena hari sudah semakin malam. Bokef Masih ada waktu, gumamku dalam hati sambil melihat jarum jam yang menunjuk angka 20:40 WIB. Uuuhhukkkk…uhukkk..huwwooookkkk, Mbak Mawar tersedak hebat sampai-sampai sebagian spermaku keluar dari hidungnya. Aku melanjutkan aksiku dengan memuji keberuntungan Mas Irwan mendapatkan dirinya, aku memuja kecantikanya dan tak lupa aku berandai-andai jika aku yang mengenalnya lebih dulu mungkin mala itu akan berbeda serta lebih indah pastinya. Jawabku‘bagaimana bisa lupa, jorok begitu! SSSTTTTT…AAH… desahan ringan Mbak Mawar membuatku semakin bersemangat bergerilnya di tubuh seksinya dan akibatnya akupun lupa daratan, seakan-akan aku melayang ke awang penuh rangsang.‘maaf Om, ini kafe bukan untuk ajang mesum…kata seorang karyawati kafe‘jika ingin bermesraan, lebih baik ke penginapan sebelah saja…itu lebih sopan! Awh…au….oouughhh… racau Mbak Mawar merasakan betapa nikmatnya benjolan mutiara kontolku menjejali bibir memeknya 3X lipat dari gerakan naik turunya, karena memang 3 mutiara itu aku tanam sejajar dan segaris




















