Reni semakin menangis ketakutan.Bob bangkit dan menjilati sekujur wajahnya. Bokef Reni namanya, umur 27 tahun, lima tahun lebih muda dariku, kulitnya putih mulus, rambut panjang agak bergelombang dan mata yang bulat indah. Hari itu ia memakai gaun terusan krem bermotif bunga-bunga. Kulirik ke belakang, tiga lelaki itu memangku Reni yang terbaring di jok tengah.“Ha ha… step one, success!” kata Bob.Aku menelan liurku ketika rok Reni disingkap sampai ke pinggang. Ia mematuhi perintah mereka, tanpa mengenakan apapun ia melangkahkan kakinya ke ruang makan. Sifatnya agak pemalu dan pendiam sehingga tidak banyak teman.Menurut pengakuannya, ia belum pernah berpacaran apalagi main perempuan.“Ya boleh juga lah Bos, sapa tau seperti kata Bos, bisa bikin saya lebih berani ke cewek hehehe” katanya menanggapi permintaanku.Orang kedua Bob, seorang temanku di perusahaan tempatku bekerja dulu, seorang pria berusia 40 tahun lebih. Bob sudah menumpahkan sperma ke dalam mulutnya.




















