Tubuhnya mungil, setinggi Vanes, tapi lebih gendut. Gampang banget dan mudah.”“Iya, apaan syaratnya?” Firda ikut bertanya“Terusin apa yang kamu berdua tadi lakuin. Bokep jilbab Jambakannya makin kuat. Kakinya dilipat mengapit pinggul dan pantatku. Aku tersenyum-senyum kearahnya, sambil memainkan dan mengocok-ngocok tongkolku, seolah hendak memamerkan kejantananku.“Ayo, ndrew…cepetan deh…udah gak tahan, honey…”firda merintih. Firda memang tidak pernah mengetuk pintu kalau ke rumahku, karena keluarga kami sudah sangat akrab dengan dia dan keluarganya.Belum sempat aku berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan diri, tau-tau Firda udah nongol di ruang tengah, dan“AAAHHH…ANDREEEEW…!!!!,”jeritnya. Coba aja rasanya,”sahutku.“Mmmm…ccppp…ssllrppp….” terdengar lidah dan bibir Firda mengecap spermaku. Ya udah, self service,”sahutku.“Udah, Ndrew. “Uggghhh…hangat sekali pejuh kamu, Ndrew…” ucap Firda. Telat donk,”kilahku.“Dasar kamu ya. Sana, terusin lagi.” Firda beranjak dari duduknya, dan pamit pulang.Buru-buru aku mencegahnya. Lha itu spremaku masih meleleh di muka sama dada kamu. Aku Cuma tersenyum.“Ya udah, kalo kamu mau pamit. Baru aku jilat-jilat memiawnya, keburu kamu dateng.” Aku menyerah dan memilih menjelaskan apa yang barusan aku




















