Beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pening di kepalaku. Bokep montok Aku meninggalkan mereka di ruang tamu, Rikky kulihat menyerahkan amplop coklat. Menurut saya, sayang sekali bunga yang indah hanya dipajang di rumah saja” ucap Johan. Mungkin Rikky sudah bisa melunasi hutangnya.Aku tidak dapat mendengar pembicaraannya, namun kulihat Rikky menunduk dan sesekali terlihat berusaha menyabarkan temannya itu. Aku tidak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga begitu”, katanya. Aku makin tidak enak hati mendengar ucapan rayuan-rayuan gombalnya itu, Tetapi aku mencoba menahan diri, karena Rikky berutang uang kepadanya.Dalam hati aku berdoa agar Rikky cepat pulang ke rumah, sehingga aku tidak perlu berlama-lama mengenalnya. Itu berarti aku harus melayaninya semalam di ranjang seperti yang kulakukan pada Rikky.Rikky mengerti keterkejutanku. Setiap kali aku menyinggung aktivitasnya, Rikky berusaha menghindari.“Kita jalankan saja peran masing-masing. Dia hanya menjawab “Aku mencari penghasilan tambahan Yan”, jawabnya singkat.Rikky makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang




















