Ternyata demikian pula kang Bagas. Bokep barat Bahkan tepat di depan bibirku. teruusszzhh.. Bahkan aku kemudian mengelusi dan juga memijat-mijat tonjolan celananya itu.Aku tahu persis nggak akan dilihat orang, karena posisi itu adalah biasa bagi setiap orang yang mbonceng sepeda agar tidak terlempar dari boncengannya.‘Ibu berani banget nih, n’tar dilihat orang terus nyampai-in ke bapak lho buu’.Aku tidak menanggapi kecuali tanganku yang makin getol meremas-remas dan memijat. Kemudian lidahnya menjulur menjilati basah kencing Bagas itu. Mungkin saja dia langsung ngelocok kontolnya sendiri (onani).Terus terang aku sangat tersanjung oleh celotehannya itu. Aku jadinya nggak sabar.‘Udahlah kang, ayyoo, sambil jalan..’, sementara hari udah mulai gelap, lampu jalanan sudah menyala.Pada jam begini orang-orang sibuk, kebanyakan mereka yang baru pulang kerja.Kembali aku duduk di boncengan sepedanya. Ampuunn.. Bagian terakhir ini dan selanjutnya nggak dia ceritakan sama si Atun.Dia amati batang pohon mangga yang dikencinginnya. Rupanya Bagas ingin aku cepat mengulumnya. Dia berbalik miring sambil tangannya memeluk tubuhku mulutnya dia tempelkan ke pipiki




















