Aku tidak saja memandangnya sebagai kakak, lebih dari itu, aku kini melihat kak Dewi sebagai wanita cantik. Bokep indo terbaru “Jangan sampai Mamah tahu !’,
Aku hanya menatapnya, lalu tersenyum hambar. “Pake malu-malu lagi !”, kak Dewi memaksaku melepaskan bantal. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. Meskipun berselimut, bagian pundak mereka yang tak tertutup menunjukan kalau mereka tak berpakaian. Dan makin lama makin membara. Kulihat kak Dewi menatapku dalam-dalam. Nafasku memburu. sejauh ini kak Dewi tak menyadari bahwa segala gerak-geriknya ada yang mengamati. setengah memohon aku berbisik. Kalau kuhitung bahkan ka Dewi melakukanya seminggu dua kali. Ahhh.. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. Karena tak dilarang segera aku memposisikan kemaluanku. Pikiranku kacau sekali. Turun kembali ke lantai bawah, menikmati dua wajah cantik, dan sepiring nasi goreng bertabur SoGood Sozzis. “Tedy pengen ini kan ?”, jemari kak Dewi merayapi pahaku.
