Tak selang berapa lama aku tahu akan segera ejakulasi, ia pun langsung meningkatkan tempo permainannya. Dengan rakus ia melumati payudaraku kanan dan kiri secara bergantian. Bokep barat ”Ohh… legit Va…memekmu sedap banget…” begitu ceracau Pak Hendro. Aku mulai berani aktif, kugerakkan tangan kiriku meraba penisnya dari balik celana panjangnya. “Seru yah mereka ngentotannya, sampe Non remes-remes toket sendiri?”
Sungguh rasanya mulutku tak sanggup membalas perkataannya. Diusapkannya wajah brewoknya beberapa kali ke permukaan paha dalamku. Aku kembali terpana melihat ukurannya yang sangat besar dengan kepala tak bersunat, entah apakah bisa masuk ke dalam mulutku, tanganku mulai mengocok lembut, kulihat kepala penisnya memerah akibat permainan tanganku. “Ohh..” aku hanya mendesis menahan gairah. Kedua tanganku mencengkeram pegangan tangan di kedua sisi mobil. Jarinya membuka resleting rokku lalu menariknya hingga lepas bersamaan dengan celana dalamku. Jujur, aku memang iri pada adegan panas Pak Hendro dan Eva tadi dan ingin juga merasakannya, mungkin itu yang membuatku tak melarikan diri padahal kesempatan ada.
