Ternyata keasikan pertemanan kami setelah memasuki masa pacaran tidak mengalami perubahan malah semakin kompak karena untuk pulang kerumah aku tidak perlu kuatir jam berapapun karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau kalau aku yang lembur maka R akan pulang duluan lalu kembali ke kantor untuk menjemput. Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Bokef ck, ck, ck.. Tak lama kemudian Rendipun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Teo selesai Rendipun mencabut kontolnya dari mulutku. Beress.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Selang beberapa lama Teo tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan kontol masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Teo memberiku kesempatan untuk mencari sensasi




















