Ia tersenyum melihatku.“Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan,” katanya.Ia mencari-cari. Bokep hd Bicara apa? Garis setrikaannya masih terlihat. Ia tdk lagi dingin dan ketus. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku.Aq harus, harus, harus..! Hanya suara kebetan majalah yg kubuka cepat yg terdengar selebihnya musik lembut yg mengalun dari speaker yg ditanam di langit-langit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletak-pletok-pletok. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit. Paling tdk aq dapat melihat leher yg basah keringat karena kepayahan memijat. Aq tdk menjepit tubuhnya. Aq berhasil.“Ini..,” kutunjuk pangkal pahaku.“Besok saja Sayang..!” ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Ah apa saja. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.“Tunggu ya..!” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku.
