Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Bokep china Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Teriakannya kali ini lebih heboh lagi,“Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Sempat kulirik, ada tonjolan kecil di dadanya, wah sepertinya dia tidak memakai BH. Tanganku terus bergerilya dan mulai menurunkan rok pendeknya hingga kini dia hanya mengenakan celana dalam saja. Mulanya aku kasihan melihatnya, namun sepertinya dia malah menikmatinya dan hal itu mulai membangkitkan kembali hasrat birahinya. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Kusodorkan jari-jemariku yang masih basah ke mulutnya. Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Makanya dia bela-belain tinggal di sana beberapa hari sambil mencari produsen batik yang bisa diajak kerja sama. Boleh lihat ga? Dia sedikit mengejang ketika permukaan bibir licin nan sensitif itu bertemu dengan kepala penisku.




















