Karena Dewi, panggilan kakak sulungku, sedang mengandung, Mama meminta mereka tinggal sementara di rumah ini.Dering handphone membuyarkan lamunanku. Bokep indo Sebetulnya aku ingin sekali berdua dengannya di malam seperti ini. Mas Toto tidak sadar kalau tubuh yang dihimpitnya adalah tubuhku, adik iparnya, bukan Mbak Dewi istrinya. Bahkan, kalau sedang tiduran di samping Mbak Dewi pun, Mas Toto sengaja menyimpan handphone-nya di bawah bantal, agar dering atau vibrasinya tidak terdengar istrinya.Pernah suatu ketika, lewat SMS Mas Toto memberitahu kalau dia mau ‘main’ sama Mbak. Jemarinya yang berbulu, begitu cepat menekan tombol ‘Ctrl-Alt-Del’.Komputer di depanku kembali berfungsi. Isinya singkat, “LITA, TOKETNYA INDAH BANGET, SORRY YA NGACENG AJA.”
Aku tersenyum membacanya. Pantas saja Mbak Dewi betah di kamar. Aku mengerti maksud kata-kata terakhirnya, bukan ngaceng aja, tapi ngga sengaja. Aku memang tidak senang menonton bola. Dasar lelaki, Mas Toto tidak mau melepaskan kesempatan itu begitu saja.




















