Kini aku hanya bisa mengutuk diri ku sendiri yang kini harus memuaskan nafsu bos bejatku ini. Aku menuruti apa yang dimintanya, kumainkan lidahku menyapu-nyapu batang dan kepala penisnya, meskipun mulanya mual dan hampir muntah, aku terus mencobanya lagi karena pria itu memegangi kepalaku, aku juga menggunakan tanganku untuk mengocok batangnya dan memijat buah zakarnya. Vidio porno “Uuugghhh….hhhmm…” aku mendesah tertahan di tengah cumbuannya yang ganas. Ini adalah kali pertamaku akan bertemu langsung dengannya, karena ketika aku baru masuk ia sedang tugas di luar kota dan baru pulang kemarin sore. Sini Lus, Bapak kasih liat sesuatu” Pak Herman mendekap tubuhku tanpa melepas penisnya yang masih keras dari vaginaku. Film itu memperlihatkan sebuah dokumentasi pesta di ruang tamu berukuran sedang dengan interior elegan. Kali ini ia melakukannya dengan sangat lembut dan penuh perasaan membuatku terbuai dalam sentuhan-sentuhan erotisnya. “aauu…sakit…itu…bulu…bulu kemaluan Pak…sshhh” desahku, aku merasa beberapa helai rambut vaginaku tertarik olehnya sehingga terasa sangat sakit tapi itu malah bikin aku trangsang..
