Rekaman Panas Kedua

Pingul Gina bergoyang-goyang naik turun mengiringi gerakanku.“Doon.. Lendir kawin Gina membasahi liang kawinnya hingga goyangan batang peniskuku semakin lincah. Bokep crot aku minta yang panas saja..,” desis Gina sambil melepas kaos ketat dan BHnya sekaligus kemudian melepas kaos yang kupakai. Gemuk dikit, tapi pas sama tingginya yang kira-kira 170-an, pakai rok mini dan baju ketat lagi. Kuremas-remas bokongnya membuat Gina mendesah perlahan diantara sodokan penisku di mulutnya. Harus dirayakan.”
“Kau mau minum?” tawarku disambut dengan anggukan. Aku segera menuju ruang makan. aku nggak tahan lagi.. Aku yakin kalau menembak pasti rasanya hi..hi..” kata Gina sambil tertawa. Tapi setibanya aku sampai di warung Mak Sani. Kapasitas yang cukup banyak menetes disela-sela bibir Gina.“Telan sayang, telan..”
Kata-kataku bagai perintah. “Tapi kamu suka kan Gina sayaang..” balasku
“He eh.. Aku tuntun adikku itu memasuki lubang kawin Gina yang bersimbah lendir-lendir surgawi. Jangankan Rani yang telah menolak cintaku, Dian Sastro pun pasti berlutut di depanku. “Uuohh.. Gina berkelojotan sambil mendesis-desis.

Rekaman Panas Kedua