Dia membayar kamar tersebut.“Kok hotel pada penuh ya?” tanya dia saat menekan pin kartu debitnya di mesin EDC.“Lagi ada munas partai pak, jadi banyak tamu yang datang.”“Ohh… Pantesan banyak bendera partai di pinggir jalan.”“Ini kuncinya,” kata si resepsionis. Bokef Mungkin karena kali ini aku yang memegang kendali dan goyangannya tidak brutal.Posisi woman on top benar-benar membuatku keenakan. Tampak puas sekali melihat kondisiku yang sekarang. Tapi bukan berarti aku bisa menerima begitu saja kehadiran cowok yang selama ini coli sambil melihat fotoku dong?Sekali lagi kupandang fotoku di dalam buble chat Facebook Messenger. Seharusnya ini jadi ciuman yang romantis, jika vaginaku tidak terus disodok dengan brutal oleh penisnya.“Sekarang syarat yang kedua…” katanya.“Appa?” tanyaku sambil terengah-engah. Aku jilat bagian pangkalnya, perlahan menuju kepala penisnya. Aku tidak pernah menyukainya meski tidak juga membenci atau menjauhinya. Aku membalas chatnya dengan pertanyaan:Kamu ngapain ke sini?Dia menjawab:Mau ketemu sama bidadari yang hadir di mimpiku setiap malamAku hanya diam dan tidak membalas chat darinya.




















