Kami saling pagut bibir dan bertukar air liur. Tapi, aku selalu merasa kasihan pada mereka yang selalu dipenuhi masalah dalam hidupnya. Bokepindo Kenapa nggak aku terima saja ajakannya.Akhirnya entah dari mana awalnya, aku dan Damar sudah berciuman. Kenapa nggak aku terima saja ajakannya.Akhirnya entah dari mana awalnya, aku dan Damar sudah berciuman. Kami berganti posisi, waktunya aku diatas. Tiap aku ajak ngesex ga pernah mau. 3 tahun aku terus menunggu kamu mau jalan lagi ma aku.” Lanjut Damar.Dia membelai-belai rambutku dengan lembut. Kadang aku jengkel dan merasa tak adil punya teman yang egois sendiri. bikin perasaan nyaman.“Cewek kamu kemana?” Ku alihkan pembicaraan.“Dia baru keluar kota, urusan kerjaan.” Jawabnya.“Ooo.” Jawabku singkat.Damar menciumi telinga dan leher ku, dia berusaha merangsang ku.“Be, yuk kekamar.” Ajak Damar.“Untuk berapa lama?” Tantangku.“Ya sebentar aja, ntar keburu ada temen-temen.” Jawabnya.dengan santai aku berkata“Hmmm, Mar, aku ini manusia, bukan sexdoll, aku juga butuh dipuaskan, bukan cuma memuaskan.




















