Tanganku mencengkeram sandaran sofa menahan nikmat tak tertahankan, sambil aku menyandarkan kepalaku yang terbungkus ****** lebar warna putih ini. Bokepindo Sebelum keluar dari pagar dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia menepuk bontotku dan berpamitan.Sambil meremas bontotku dengan kuat,ia tersenyum sambil berbisik , “Ternyata memek wanita cantik ber****** sangat enak….aku ketagihan nih!” “Dasar bandot, belum cukup punya istri dua, masih ngembat istri orang” kataku dalam hati. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.Selama 10 menitan kami menikmatinya sampai ada sedikit terganggu oleh berbunyinya HP Pak Hambali. Di balik ****** dan baju panjangmu,aku justru sangat penasaran dan tertantang ingin melihat dan menyingkapnya.., akhirnya hari ini kesampaian juga” rayunya. Dia semakin berani mengelus paha dalamku, bahkan menyentuh pangkal pahaku dan meremasnya.“Enngghh…Pak !” desahku lebih kuat lagi ketika kurasakan jari- jarinya mengelusi bagian itu Tubuhku makin menggelinjang sehingga nafsu Pak Hambali pun semakin naik dan tidak terbendung




















