Sama sekali wajahnya tidak bersahabat. Karena setauku mereka selalu menjaga diri dan pergaulannya. Bokepindo AKu regangkan kedua kakinya. Aku tahu dia akan mengalami klimaksnya yang ketiga. Dari mulut Novi terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh…sakii…t..kaak..”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Novi mencengkeram dengan kuat pinggangku.Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Aku segara batalkan semua agenda dan janjiku, aku segera tidur dan tidak sabar menunggu datangnya esok. Sesekali aku coba berusaha bicara dengannya tapi dia elalu menundukkan wajahnya setiap bicara denganku. “Ada apa Nov, tidak menggnggu kok, saya sedang membereskan berkas” ujarku santai. ” Novi tidak kuat menahan rangsangan ini, kepalanya menggeleng ke samping kanan dan kiri, tangan kanannya semakin kuat membekap wajahku ke arah dadanya.




















