Atau mau gunting? Bokep hijab Sudah 3 tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Aq lupa kelamaan menghitung kancing. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengah-engah, ia menikmati dengan mata terpejam.“Mbak Iin telepon..,” suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju.Mbak Iin merapihkan pakaiannya lalu pergi menjawab telepon.“Ngapaian sih di situ..?” katanya lagi seperti iri pada Iin.Aq mengambil pakaianku. Sial. Ia masih dingin tanpa ekspresi. Sial. Aq duduk di belakang, tempat favorit. Ia menikmati, tangannya mengocok Penis.“Besar ya..?” ujarnya.Aq makin bersemangat, makin membara, makin terbakar. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Atau apalah? Lalu menyentuh Penis dengan sisi luar jari tangannya. Paling tdk ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.“Mbak Iin..,” gumamku dalam hati.Perlu tdk ya kutegur? Tetapi, aq harus berani. Si Penis tiba-tiba juga ikut-ikutan ciut. Auhh aq mau keluar ah.., Yg tolloong..!” dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.“Yg.., cepat-cepat berkemas.
