Lisa mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini. Lisa menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Bokef DIa tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Lisa bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. “tapi…aahh..” lisa tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak lukas menyedot buah dadanay dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak aris. apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak benny tak mempedulikan perotes lisa, lalu memasukan penisnya ke vagina lisa, setiap inchi penis pak benny masuk sebuah kesakitan dirasakan lisa, yg walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
