Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.“Ehh.. Bokepindo kamu nggak boleh nonton itu! Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. “Ohhmm, mam.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
“Aahh.. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aahh..! Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.