Aku pun mulai mempercepat gerakannya dan kemudian “Crottt….Crottt…Crottt…”. Karna keasikan ngobrol aku pun lupa menawarkan dia minum.Saat sedang membuatkan minum di dapur, aku teringat bahwa aku masih memiliki simpanan obat perangsang yang ku beli. Bokep montok Banyak sekali cairan yang keluar dari vagina dia, dan kemudian dia mulai terkulai lemas tak bertenaga.Lalu karna melihat dia terkulai lemas, aku pun mulai memasukkan penis ku ke vagina nya. Obat tersebut larut dengan air jeruk sesuai dengan permintaan Winda, namun tidak merubah warna maupun rasa. Obat tersebut larut dengan air jeruk sesuai dengan permintaan Winda, namun tidak merubah warna maupun rasa. Karna keasikan ngobrol aku pun lupa menawarkan dia minum.Saat sedang membuatkan minum di dapur, aku teringat bahwa aku masih memiliki simpanan obat perangsang yang ku beli. Aku tidak tahan lagi maka kudekati vaginanya dan memainkan lidahku di dalam vaginanya.Dan ternyata ini hari yang paling bahagia, karena ternyata Winda masih perawan.










