Kedua kakinya mengangkangi tubuhku. Coba kamu cabut. Bokef Dia mendatangiku ke akar bakau. Aku tahu, ibu sudah berbulan-bulan tidak bersetubuh. Kemudian menariknya perlahan. “Maaaasssss….ohhhh….”
Aku terus ememeluknya dengan kuat dan membelai-belai kepalanya. Kejadian itu terulang berkali-kali atas petunjukku. Aku mengikutinya. Ibu datang dan naik ke perahu di kolopng rumah. “Terus mas… enak….” katanya. “Bu.. Tak lama perahu kecil dinaiki oleh AMir dan Suti muncul. Sebuah gubuk kecil beratap rumbia dan berdindingkan anyaman daun kelapa. Kontolku walau dari balik celana tertempel ke punggung ibuku. Pertama Amir, kedua orangtuanya, ayahku dan terakhir aku. “Aduh.. Untuk itu, dia harus dapat kesempatan. Sutinah langsung meniki tubuhku. Aku tersenyu kecil. Tak lama perahu kecil dinaiki oleh AMir dan Suti muncul. Aku mearasa nikmat. AKu diam saja. Aku duduk dan memangkunya. “Enak kan?” bisikku. Maklumlah, selama ini hanya ada mereka berdua, sebelum adik Suti laghir,” kata ibuku dengan sedikit bangga atau dibangga-banggakan. “Sabar dong Bu ne…” kataku merayu.




















