Aku mulai menciumi tubuh Nisa. Apalagi kalau diatur sedikit menggelung, hmmm… aku tidak jarang kali nganggep dia barbie doll banget“Halo Nis ? Bokep jilbab Setelah turun, aku segera mengejar Nisa sedang berdiri di pintu masuk. Setelah Nisa sudah lumayan terangsang, aku arahkan penisku ke vaginanya. Kamu inginkan gak ?” tanya Nisa. Sebenarnya aku dah nafsu banget dari tadi, namun dalam hatiku aku gak inginkan manfaatin cewek yang lagi gak 100% sadar.Aku kecup bibirnya. “Masih inginkan lanjut gak Nis ?” tanyaku pada Nisa. “Enak yan, enak banget. Hmmm… payudara Nisa mantap sekali. Nisa ikutan tertawa.“Rian, anda dah pernah ML gak ?” tanya Nisa menyelidik. Kadang Nisa membulatkan kedua payudaranya supaya lebih maju. Hmm.. “Aduh yan sakit banget” kata Nisa memelas. Aku memang tidak berencana menghirup vaginanya, takutnya dia shock dan merasa jijik, dapat batal orgasme malam ini. Dari bibirnya, pipi, leher dan payudaranya. Nisa bereaksi dengan ikut menghisap bibirku.




















