Aku mendekati wajahnya, bisa kubayangkan kesakitannya, sekarang penisku bergerak ke atas- dan ke bawah. Namun tak lama aku jenuh, bosan dengan keluyuran dan foya-foya. Bokep viral terbaru Goyangan tubuhku membuat bagian betisku menghantam dada Rini, kurasa cukup toge, mungkin B78 barangkali? “Kamu gak papa?” tanyaku sekali lagi. Mulanya Rini sempat memberontak namun suaranya tak keluar lagi, kaki kiriku mengelitiki clitorisnya dengan kasar. Penisku membesar, sakit rasanya dihalangi celana jeans yang cukup tebal ini.“Kamu kenapa?” tanya Rini, aku menjelaskannya secara detail namun dia menyentilku, kukira akan ditampar. Kumasuki kamar hotelnya dan kuletakkan di atas tempat tidurnya. Rini menangis kencang, tanganku yang tadi membelai-belai kepalanya kini menekannya sekencang-kencangnya.……Aku menceritakan masalah wisudaku di hari Sabtu, Rini menyarankan agar aku tidak lama-lama di sana, karena semua alumni sekarang sudah tahu kalau aku ini calon superstar, memang sih aku rugi tidak bisa berfoto-foto lama-lama, Rini juga menyarankan aku untuk menyewa studio RCTI yang nantinya aku boleh mengundang teman-temanku untuk foto kelulusan memakai toga, sekalian
