Betapa terpananya Sherin melihat penis Jabir yang demikian besar dan berurat itu, ada mungkin ukurannya 20 cm. Pria itu melebarkan sedikit kakinya lalu kembali memasukkan penisnya ke liang senggama gadis itu yang telah licin oleh lendir. Bokeb “Huh, tua bangka itu lagi, dasar ga tau diri” omelnya. Pak Udin yang berjongok di sebelahnya bukan saja melumat payudaranya, mulutnya terkadang menelusuri bagian tubuh yang lain yang masih lowong meninggalkan jejak air liur, tangannya pun turut menjamah-jamah disana-sini. Penis yang mengacung itu digenggamnya dan diarahkan ke vaginanya. Selama tiga menit lamanya Pak Udin menindih tubuh anak majikannya itu sambil menciumi dan menggerayangi tubuhnya. Tangan pria itu mulai membelai lengannya sehingga menyebabkan bulu kuduk gadis itu serentak berdiri merasa geli dan jijik. Jabir menjejali benda itu ke mulut Sherin tak peduli walau dia kelabakan menerima penisnya yang besar dan memuncratkan sperma dengan deras. Dia pun langsung menuju ke ruang kerja papanya setelah sebelumnya menutup pintu kamar dengan setengah dibanting di




















